Sabtu, 28 Maret 2015
Kajian Teori untuk Penelitian Kualitatif
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb.
Alhamdulillah
puji syukur kami aturkan keadirat illahi robbi yang telah memberikan kesehatan
dan kekuatan sehingga kita dapat menjalankan aktifitas yang semestinya. Serta
sholawat dan salam tetaplah kita aturkan kehadirat junjungan kita nabi
besar Muhammad S.A.W yang tela membimbing manusia menuju
jalan yang islami, dan yang tela menjadi contoh serta suri tauladan bagi
semesta alam.
Makalah
ini kami buat agar supaya kami, serta para pembaca bisa memahami arti serta
pengertian dari Kajian Teori Untuk Penelitian Kualitatif, dan
juga untuk memenuhi tugas kami sebagai
mahasiswa IAI
Al-Qolam yang mendapat tugas untuk membuat makalah tentang Kajian Teori Untuk Penelitian Kualitatif.
Saya sebagai pembuat makalah juga
meminta maaf atas semua kekurangan yang ada dalam makalah saya ini. Harap
dimaklumi tempat tinggal saya yang jauh dari kota maupun Perpustakaan Umum
membuat kami kekurangan bahan referensi dalam makalah ini. Saya hanya
mengandalkan e-book serta internet dalam mengkaji penulisan makalah ini.
Dan kami juga
mengharap saran dan kritik dari teman-teman mahasiswa, maupun bapak dosen, yang
bersifat membangun, agar saya bisa memperbaiki diri untuk bekal saya nantinya.
Sekian dari kami...
Assalamualaikum wr. Wb.
Penulis
Kelompok II
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Metodologi Pendidikan, dengan judul makalah Kajian Teori untuk
Penelitian Kualitatif. Serta makalah ini menjadi bahan ajar kami ketika
melakukan penelitian kualitatif sehingga kami bisa lebih siap untuk KKN maupun
Skripsi di kemudian hari.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Apakah pengertian teori
dan mengapa teori begitu penting dalam penelitian kualitatif?
1.2.2. Mengetahui bagaimana
penyusunan landasan teori.
1.3.Tujuan
1.3.1.
Mengetahui fungsi landasan teori untuk penelitian kualitatif.
1.3.2.
Mengetahui cara penyusunan landasan teori.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Teori
Salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang
memiliki peran sangat besar dalam pelaksanaan penelitian adalah teori. Karena
teori dengan unsur ilmiah inilah yang akan mencoba menerangkan
fenomena-fenomena sosial yang menjadi pusat perhatian peneliti ( Masri
Singarimbun & Sofyan Efendi, 1989:37). Menurut Kerlinger (1973:9), teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi
dan proposisi untuk menerangkan fenomena sosial secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antar variabel. Berdasar pengertian tersebut, definisi teori mengandung tiga hal.
a) Teori adalah serangkaian
proposisi antar konsep-konsep yang saling berhubungan.
b) Teori merangkan secara
sistematis atau fenomena sosial dengan sosial dengan cara menentukan
hubungan antar konsep.
c) Teori menerangkan
fenomena-fenomena tertentu dengan cara menentukan konsep mana yang berhubungan
dengan konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya.
Dalam menyusun kerangka
teori menurut Prof. Noeng Muhadjir, dalam makalahnya yang berjudul ” Proses
Mengkonstruksi Teori dan Hipotesis”, bagian teori harus menampilkan bagian yang
bulat yang disajikan secara holistik, tetapi juga bukan sekedar penyajian
konsep yang terpilah dan terpecah-pecah, sehingga konsep tersebut akan lebih
menarik untuk dikaji.
Tata fikir yang ditawarkan
dalam penyusunan kerangka teori menggunakan logika reflektif, yaitu logika yang
mondar-mandir antara proses berfikir induktif dan proses berfikir deduktif, dan
tidak dipermasalahkan dari mana harus dimulai. Alat berfikir bukan hanya sekedar
mendasarkan pada generalisasi dari rerata keberagaman individul dan rerata
frekuensi kejadian, tetapi juga konteks, esensi, indikasi pragmatik,
fungsional, atau yang lainnya.
Oleh karena itu suatu
teori tampil sebagai abstraksi, simplifikasi atau idealitas dari fenomena,
mungkin merupakan eksplanasi dan mungkin pula merupakan penafsiran atas empiri.
Pada dasarnya teori mengandung beberapa hal antara lain: asumsi, postulat, tesis, hipotesis, proposisi dan sejumlah
konsep. Dalam teori juga terdapat idealisasi tentang tata hidup
kemasyarakatan atau tata hidup alam semesta. Validasi suatu teori diuji atas
kemampuannya memberikan evidensi empirik.
2.2. Fungsi Teori
Sesuai dengan definisi Kerlinger (1973), bahwa
teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proporsi yang
menyajikan gejala-gejala sistematis, merinci hubungan antar variable-variabel,
dengan tujuan meramalkan dan menerangkan gejala tersebut, maka teori memiliki
fungsi antara lain:
a) Menyediakan kerangka
konsepsi penelitian, dan memberikan pertimbangan perlunya penyelidikan
b)
Melalui teori kita dapat membuat pertanyaan yang
terinci untuk penyidikan.
c)
Menunjukkan hubungan antar variable yang diteliti.
2.3.Fungsi Kajian Pustaka
Kajian pustaka meliputi pengidentifikasian secara
sistematis, penemuan, dan analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi
yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Untuk menemukan teori yang
akan dijadikan sebagai acuan dalam penelitian, maka perlu adanya kajian pustaka
memiliki beberapa fungsi:
a)
Menyediakan kerangka
konsepsi atau teori yang direncanakan
b) Menyediakan informasi tentang penelitian-penelitian
terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan datang.
c) Memberikan rasa percaya diri sebab melalui kajian pustaka
semua konstruk yang berhubungan dengan penelitian kita tersedia.
d) Memberikan informasi-informasi tentang metode-metode
penelitian yang digunakan , populasi dan sample, instrumen dalam pengumpulan
data dan penghitungan-penghitungan statistic yang digunakan pada penelitian
sebelumnya.
e) Menyediakan temuan-temuan, kesimpulan-kesimpulan
penyelidikan yang dapat dihubungkan dengan penemuan dan kesimpulan kita.
f) Kepustakaan penelitian meliputi laporan-laporan yang
diterbitkan dari penelitian yang sebelumnya.
Kepustakaan konseptual
adalah meliputi artikel-artikel atau buku-buku yang ditulis oleh para ahli yang
memberikan pendapat, pengalaman, teori-teori atau ide-ide tentang apa yang baik
atau buruk, hal-hal yang diinginkan dan tidak diinginkan dalam masalah.
2.4.Penyusunan Landasan Teori
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh peneliti dalam menyusun kerangka/ landasan teori, antara lain:
a)
Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang
berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dan acuan-acuan yang berupa hasil
penelitian terdahulu (bisa disajikan di Bab II atau dibuat sub-bab tersendiri).
b)
Cara penulisan dari subbab ke subbab yang lain
harus tetap mempunyai keterkaitan yang jelas dengan memperhatikan aturan
penulisan pustaka.
c)
Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, studi
pustaka harus memenuhi prinsip kemutakhiran dan keterkaitannya dengan
permasalahan yang ada. Apabila menggunakan literatur dengan beberapa edisi,
maka yang digunakan adalah buku dengan edisi terbaru, jika referensi tidak
terbit lagi, referensi tersebut adalah terbitan terakhir. Dan bagi yang
menggunakan Jurnal sebagai referensi pembatasan tahun terbitan tidak berlaku
d)
Semakin banyak sumber bacaan, maka kualitas
penelitian yang akan dilakukan semakin baik, terutama sumber bacaan yang
terdiri dari teks book atau sumber lain misalnya jurnal, artikel dari
majalah, Koran, internet dan lain-lain
e)
Pedoman kerangka teori di atas berlaku untuk semua
jenis penelitian
f)
Teori bukan merupakan pendapat pribadi (kecuali
pendapat tersebut sudah ditulis di BUKU)
g)
Pada akhir kerangka teori bagi penelitian
korelasional disajikan model teori, model konsep (apabila diperlukan) dan model
hipotesis pada subbab tersendiri, sedangkan penelitian studi kasus cukup
menyusun Model teori dan beri keterangan. Model teori dimaksud merupakan kerangka pemikiran
penulis dalam penelitian yang sedang dilakukan. Kerangka itu dapat berupa
kerangka dari ahli yang sudah ada, maupun kerangka yang berdasarkan teori-teori
pendukung yang ada. Dari kerangka teori yang sudah disajikan dalam sebuah
skema, harus dijabarkan jika dianggap perlu memberikan batasan-batasan, maka
asumsi-asumsi harus dicantumkan.
Contoh:
Judul : Hubungan antara Tingkat Relegiusitas
dengan Prestasi Belajar Siswa MAN I Gondanglegi
RM : Apakah ada hubungan antara
tingkat relegiusitas dengan prestasi belajar siswa MAN I Gondanglegi
Ha : Ada Hubungan antara tingkat
relegiusitas dengan prestasi belajar siswa MAN I Gondanglegi
Bagaimana cara membangun atau membuat konstruksi landasan teori?
- Kita harus memahami variabel-variabel dalam penelitian.
- Kita harus mampu menjabarkan variabel-variabel tersebut dalam bentuk konsep yang mendukung terhadap rumusan masalah yang disusun
- Kita harus mampu menjabarkan variabel-variabel tersebut dalam konsep yang sesuai dengan Hipotesa penelitian.
Misal : Variabel penelitian terdiri dari variabel Tingkat
relegisuitas (X) dan prestasi belajar siswa (Y)
Jadi kontruksi Landasan teori dalam penelitian tersebut, sebagai berikut:
Religiuitas
1.
Pengertian Relegiusitas
2.
Dimensi-dimensi Relegiusitas
3.
Hubungan antar Dimensi Relegiusitas
4.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Relegiusitas
Prestasi Belajar
1.
Pengertian Prestasi Belajar
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Pengertian teori Menurut Kerlinger (1973:9), teori adalah serangkaian
asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan fenomena
sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar variabel. Sesuai dengan definisi Kerlinger (1973),
bahwa teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proporsi yang
menyajikan gejala-gejala sistematis, merinci hubungan antar variable-variabel,
dengan tujuan meramalkan dan menerangkan gejala tersebut, maka teori memiliki
fungsi antara lain:
a) Menyediakan kerangka
konsepsi penelitian, dan memberikan pertimbangan perlunya penyelidikan
b) Melalui teori kita
dapat membuat pertanyaan yang terinci untuk penyidikan.
c) Menunjukkan hubungan
antar variable yang diteliti.
3.2.Kritik dan Saran
“Tiada gading yang tak retak” kami mengakui
dalam pembuatan makalah ini kami memiliki berbagai kesalahan oleh karena itu
kami mrngharap kritik dan saran dari bapak dosen serta teman-teman mahasiswa
agar kami bisa lebih baik di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Hudri, Said, “Teknik Penyusunan Landasan Teori atau Kajian Pustaka”. http://expresisastra.blogspot.com(diakses pada 11 Maret, 2015)
Langganan:
Postingan (Atom)