Selasa, 19 April 2016

Makalah administrasi kelas

ADMINISTRASI KELAS
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:
“Manajemen Kelas”
Dosen Pembimbing: Hairul Puadi, M.A

Disusun Oleh Kelompok 2:
Rosid Muhlisa
Khoiron
Husairi
Samsul Arif
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2015
`

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb.
Alhamdulillah puji syukur kami aturkan keadirat illahi robbi yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga kita dapat menjalankan aktifitas yang semestinya. Serta sholawat dan salam tetaplah kita aturkan kehadirat junjungan kita nabi besar  Muhammad  S.A.W yang tela membimbing manusia menuju jalan yang islami, dan yang telah menjadi contoh serta suri tauladan bagi semesta alam.
Makalah ini kami buat agar supaya kami, serta para mahasiswa bisa memahami arti serta pengertian dari Administrasi Kelas
Saya sebagai pembuat makalah juga meminta maaf atas semua kekurangan yang ada dalam makalah saya ini. Harap dimaklumi tempat tinggal saya yang jauh dari kota maupun Perpustakaan Umum membuat kami kekurangan bahan referensi dalam makalah ini. Saya hanya mengandalkan e-book serta internet dalam mengkaji penulisan makalah ini.
Assalamualaikum wr. Wb. Malang, 17 Desember, 2015
Kelompok 5
Rosid Muhlisa
Khoiron
Husairi
Samsul Arif

DAFTAR ISI
























BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sekolah tinggi suatu organisasi didalamnya terhimpun kelompok–kelompok manusia yang masing-masing baik secara perorangan maupun kelompok saling mendahulukan kerja sama untuk mendahulukan pencapaian tujuan. Kelompok-kelompok manusia yang dimaksud adalah sumber daya manusia yang terdiri dari : Kepala sekolah, guru-guru, dan tenaga administrasi / staff, peserta didik, dari kelompok orang tua siswa.
Administrasi berasal dari kata bahasa inggris yaitu ‘ad’ yang artinya intensif, sedangkan ‘minidrasi’ adalah melayani, membantu atau mengerahkan secara intensif (terus menerus). Sedangkan administrasi dalam arti sempit merupakan setiap menyusun keterangan-keterangan secara sistematis dan pencatetanya secara tertulis, dan dalam arti luas administrasi merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan yang merupakan suatu proses pengelola dari rangkaian yang menyeluruh dan yang bersifat dinamis.
Sekolah merupakan instansi pendidikan yang berintregitas antara komponen yang satu dengan yang lain. Salah satu komponen pendukung yang penting dalam instansi pendidikan, dalam hal ini sekolah adalah tenaga administrasi. Peran dari tenaga administrasi sekolah sangatlah penting dalam mendukung kesuksesan dan kelancaran tata administrasi sekolah. Di dalam menangani tata adminsitrasi sekolah dibutuhkan suatu keahlian dan kemampuan yang cukup dalam bidang administrasi. Oleh karena itu sumber daya manusia dalam hal ini tenaga administrasi menjadi komponen yang penting dalam suatu sekolah.
Kelas adalah sebuah ruang dilembaga pendidikan yang merupakan wadah tempat terjadinya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan mentransfer ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada siswa sehingga terjadilah perubahan tingkah laku. Agar pelaksanaan kegiatannya berjalan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan pendataan terhadap seluruh komponen pembelajaran untuk diolah, dan dilaporkan hasilnya kepada kepala sekolah yaitu berupa administrasi kelas. Dengan administrasi / pengelolaan kelas yang baik dan menarik dapat mendorong siswa untuk belajar dengan baik, yang memungkinkan tercapainya hasil yang baik pula, dan pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan secara maksimal.
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan administrasi kelas?
Apa perbedaan kurikulum 2013 dengan KTSP?
Apa peran guru dalam administrasi?
Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan evaluasi pembelajaran?
Bagaimana fungsi admnistrasi?
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi administrasi kelas?
Tujuan
Agar memahami pengertian administrasi
Untuk mengetahui perbedaan kurikulum 2013 dengan KTSP
Untuk mengetahui peran guru dalam administrasi
Dapat memahami langkah-langkah pelaksanaan evaluasi pem-belajaran
Dapat memahami fungsi administrasi kelas
Dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi administrasi kelas

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Administrasi
Administrasi dapat dipandang sebagai proses dan dapat pula dipandang sebagai tugas (kewajiban). Administrasi sebagai proses sama dengan administrasi dalam arti luas. Administrasi sebagai tugas (kewajiban) dalam konteks pendidikan disebut juga administrasi sekolah yang antara lain meliputi enam hal, yaitu:
administrasi peserta didik
administrasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta struktur organisasinya,
administrasi keuangan
administrasi sarana prasarana
administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat
administrasi layanan khusus (bimbingan konseling, unit kesehatan siswa, unit koperasi sekolah, dan kegiatan ekstra kurikuler)
Adapun dasar administrasi adalah sebagai berikut;
Efesiensi, seorang administrasi akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efesien dalam menggunakan semua sumber tenaga dana dan fasilitas yang ada.
Prinsip pengelolaan, administrator akan memperoleh yang paling efektif dan efesien melalui orang lain dengan jalan melakukan pekerjaan menejemen yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengontrol.
Prinsip mengutamakan tugas pengelolaan, maksudnya adalah sebagai petugas seorang administrator harus mengutamakan tugas pokonya ketimbang tugas lain yang sifatnya penunjang.
Prinsip kepemimpinan yang efektif yakni memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar manusia (human relationship), dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi (sikon) yang ada.
Prinsip kerja sama, seorang administrator akan berhasil baik dalam tugasnya bila ia mampu mengemban kerja sama di antara orang-orang yang terlibat, baik secara horixontal maupun secara vertical.
Pengertian Administrasi Kelas
Administrasi kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar, mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.
Kelas adalah sebuah ruang dilembaga pendidikan yang merupakan wadah tempat terjadinya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan mentransfer ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada siswa sehingga terjadilah perubahan tingkah laku. Agar pelaksanaan kegiatannya berjalan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan pendataan terhadap seluruh komponen pembelajaran untuk diolah, dan dilaporkan hasilnya kepada kepala sekolah yaitu berupa administrasi kelas. Dengan administrasi/pengelolaan kelas yang baik dan menarik dapat mendorong siswa untuk belajar dengan baik, yang memungkinkan tercapainya hasil yang baik pula, dan pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan secara maksimal.
Aspek dalam Administrasi kelas
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas yang baik adalah meliputi sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan efektif dan kreatif.
Secara lebih terperinci kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan guru dalam memanajemen kelas sebagai aspek-aspek manajemen kelas yang tertuang dalam petunjuk pengelolaan kelas adalah:
Mengecek kehadiran sisiwa.
Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan tersebut. Pendistribusian bahan dan alat secara adil dan proporsional kepada setiap siswa untuk melakukan praktik atau menggunakan alat dan bahan dalam proses belajarnya.
Mengumpulkan informasi dari siswa.
Mencatat data-data siswa yang menyangkut individu maupun maupun pekerjaan.
Pemeliharaan arsip tentang kegiatan dalam kelas sebagai tanggungjawab bersama sehingga dapat memberikan informasi baik bagi guru maupun bagi siswa.
Memberikan tugas/PR.
Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi :
Denah tempat duduk siswa
Papan absensi siswa
Daftar pelajaran kelas
Daftar piket kelas
Buku absensi siswa
Buku kegiatan pembelajaran / buku kelas
Tata tertib siswa
Ruang Lingkup Administrasi kelas
Pengaturan Orang (Siswa)
Pengaturan orang atau siswa adalah bagaimana mengatur dan menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual dan perkembangan emosionalnya.
Pengaturan Fasilitas
Pengaturan fasilitas adalah kegiatan pengaturan fisik kelas sehingga seluruh siswa dapat terfasilitasi dalam aktivitasnya didalam kelasdan siswa merasa nyaman, senang, aman serta belajar dengan baik.
Menurut bapak Sofi Azhari menjelaskan bahwa aspek-aspek Administrasi Kelas sebagai berikut;
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa evaluasi yang bersinonim dengan penilaian tidak sama konsepnya dengan
pengukuran dan tes meskipun ketiga konsep ini sering didapatkan ketika masalah evaluasi pendidikan dibicarakan. Dikatakannya bahwa penilaian berkaitan dengan aspek kuantitatif dan kualitatif, pengukuran berkaitan dengan aspek kuantitatif, sedangkan tes hanya merupakan salah satu instrumen penilaian. Meskipun berbeda, ketiga konsep ini merupakan satu kesatuan dan saling memerlukan.
Menurut bapak Sofi bahwa aturan baku tergantung dari tiap guru mengembangkan, diterapkan juga evaluasi lisan. Evaluasi lisan itu seperti guru yang memberikan ulangan harian tapi tidak dengan menggunakan kerta jadi sistemnya secara langsung dan dijawab oleh siswanya secara langsung. UTS tergantung setiap sekolahnya menerapkan atau tidaknya. Setiap sekolah mempunyai cara tersendiri dalam menerapkan suatu evaluasi pembelajaran.
Secara umum, kegunaan data evaluasi adalah sebagai dasar untuk mengambil sebuah keputusan dan secara khusus dapat dirinci sebagai berikut:
Administratif: Administrator menggunakan hasil evaluasi untuk pengelompokkan kelas, melengkapi laporan-laporan untuk wali murid, memberikan informasi untuk menempatkan siswa jika dia pindah sekolah, dan melengkapi laporan kemajuan sekolah kepada instansi yang lebih tinggi.
Instruksional: Supervisor dan guru menggunakan hasil evaluasi untuk membantu meningkatkan cara mengajar guru agar lebih baik.
Bimbingan dan Penyuluhan: Hasil yang diperoleh dari berbagai teknik evaluasi seperti tes intelegensi,achievement test, attitude test , catatan observasi, catatan harian,interest inventories , dan catatan kumulatif dapat digunakan.
Penyelidikan: Hasil yang diperoleh digunakan untuk menyelidiki apakah ada ketidaksesuaian atau ketidakberesan dalam program, baik dari segi siswa, guru, kurikulum, ataupun lainnya.
Absen, Pembayaran SPP, Uang Tabungan dan Uang Kas
Hasil wawancara dengan Bapak Sofi mengatakan bahwa absen yang ada di smp muhammadiyah sendiri persentasenya 85% dengan aturan, 3hari berturut-turut tidak masuk wali kelas mencari informasi dengan tahapan-tahapan, tahapan pertama wali kelas kepada guru BK, tahapan kedua guru BK kepada kesiswaan dan tahap yang terakhir itu sumber dengan siswa itu sendiri. Selain itu ada aturan yang diperbolehkan meminta ijin melalui via sms atau via tlpn kepada wali kelasnya tetapi harus orang tuanya yang berbicara kepada wali kelasnya.
Dalam suatu lembaga pendidikan, biaya pendidikan merupakan salah satu komponen penunjang yang penting, yang sifatnya melengkapi akan tetapi tidak dapat ditinggalkan. Dalam kondisi yang sangat terpaksa, pendidikan masih akan dapat berlangsung tanpa adanya biaya. Akan tetapi, setiap usaha peningkatan kualitas pendidikan selalu mempunyai akibat keuangan. Penanggung jawab administras biaya pendidikan adalah kepala sekolah. Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan, pelapoaran, dan pertanggungjawaban dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Keuangan sekolah menengah dapat diperoleh dari dana Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN), bantuan (kalau ada) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta bantuan masyarakat. Dana APBN terdiri dari dana rutin dan dana pembangunan. Dana APBD dapat berasal dari Pemerintah Tingkat I atau Tingkat II. Dana dari masyarakat diperoleh dari dana yang dikumpulkan oleh Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3), serta bantuan masyarakat lainnya.
Dalam pembayaran spp sekolah ini tidak memungut biaya sedikitpun tetapi mempunyai cara tersendiri dengan menggunakan uang tabungan yang siswanya diwajibkan tiap bulan membayar uang tabungan sebesar 22 ribu rupiah dengan rincian 11 ribu untuk study tour yang akan dilaksanakan ketika siswa tersebut kelas 3, dan 11 ribunya lagi digunakan untuk pembayaran ujian . Sistem pembayarannya bisa dilakukan setiap bulannya atau siswa bisa membayar sekaligus.
Inventaris kelas dan Uang Gedung
Sarana dan prasarana pendidikan yang ada disekolah atau lembaga pendidikan lainnya ada yang berasal dari pemerintah ada juga yang berasal dari usaha sendiri, seperti: membeli, membuat sendiri, sumbangan, dan sebagainya. Semua barang yang ada tersebut hendaknya diinventarisir, melalui inventarisasi memungkinkan dapat diketahui jumlah, jenis barang, kualitas, tahun pembuatan, ukuran, harga dan sebagainya. Khususnya untuk sarana dan prasarana yang berasal dari pemarintah (milik Negara) wajib diadakan inventarisasi secara cermat, dengan menggunakan format-format yang telah ditetapkan, atau mencatat semua barang inventarisasinya di dalam Buku Induk Barang Inventaris dan Buku Golongan Barang Inventaris.
Inventaris kelas apabila sekolah mempunyai dana untuk mengganti inventaris kelas maka inventaris kelas tersebut akan diganti tetapi apabila tidak mempunyai dana yang rusak hanya diperbaiki.
Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut selalu dalam kondisi baik dan siap pakai.
Pelaksanaan barang inventaris meliputi:
Perawatan
Pencegahan kerusakan
Penggantian ringan
Melaksanakan Administrasi Inventarisasi dan Kelengkapan sekolah bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut:
Mencatat Penerimaan Barang Inventaris dan Non Inventaris
Mengisi Buku Induk Inventaris
Mengisi Buku Golongan Inventaris
Membuat Buku Penerimaan dan Pengeluaran Barang Non Inventaris
Membuat Buku Pengeluaran / Penggunaan Barang Inventaris
Membuat Kode / Sandi pada Barang Inventaris
Membuat Laporan Keadaan Barang Inventaris
Mengisi Kartu Barang
Membuat Berita Acara Penghapusan Barang Inventaris
Menyimpan Dokumen Kepemilikan Barang-barang Inventaris dan dokumen lainnya
Membuat Daftar kebutuhan Sarana atau Prasarana atau ruang
Membuat Daftar Pengumuman Barang Inventaris pada setiap ruangan
Adapun tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu adalah :
Mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar ,yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi dalam pembelajaran
Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam proses pembelajaran
Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat- sifat individunya.
Faktor yang mempengaruhi Administrasi kelas
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelas antara lain:
Kondisi fisik
Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Pengaturan tempat duduk.
Ventilasi dan pengaturan cahaya.
Pengaturan penyimpanan barang-barang.
Kondisi Sosio-Emosional
Tipe kepemimpinan.
Sikap guru.
Suara guru.
Pembinaan hubungan baik (raport).
Kondisi Organisasional
Dengan kegiatan rutin yang secara organisasional telah diatur secara jelasdan telah dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka sehingga jelas bagi mereka, akan menyebabkan tertanamnya pada diri setiap siswa kebiasaan yang baik. Kegiatan rutinitas tersebut antara lain:
Pergantian pelajaran
Guru berhalangan hadir
Masalah antar siswa
Upacara bendera
Kegiatan lain.
Peran Guru dalam Administrasi
Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu ia dituntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa yang terjadi di sekolah akan banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola langsung proses belajar mengajar. Guru perlu memahami faktor-faktor yang langsung dan tidak langsung menunjang proses belajar mengajar. Di bawah ini, kegiatan administrasi kelas sekaligus peranan guru dalam pelaksanaan administrasi kelas itu meliputi :
Mengecek absensi siswa
Melaksanakan kurikulum
Mengembangkan kurikulum
Mengembangkan RPP
Mengelola keuangan kelas
Mengevaluasi pembelajaran
Fungsi Administrasi Kelas
Ada beberapa fungsi administrasi kelas, antara lain:
Merencanakan
Merencanakan dalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih dimasa depan.
Mengorganisasikan
Mengorganisasikan berarti: (1) menetukan sumberdaya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisai (2) mampu membawa organisasi pada tujuan, (3) menugaskan seseorang atau kelompok orang dalam suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu, (4) mendelegasikan wewenang kepada individu yang behubungan dengan keleluwasaan melaksanakantugas.
Memimpin
Mengendalikan
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas yang direncanakan.
Tujuan Administrasi kelas
Administrasi kelas pada umumnya untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam pencapaian tujuan belajar.
Ketercapaian tujuan pengelolaan kelas seperti dikemukakan oleh a.c.wragg dapat dilihat dari:
Anak-anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakuan yang sopan dan penuh perhatian dari guru.
Mereka akan bekerja dengan rajin dan penih konsentrasi dalam melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuannya.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uraian dan penjelasan hasil observasi pengelolaan pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Administrasi dapat dipandang sebagai proses dan dapat pula dipandang sebagai tugas.
Administrasi kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas yang baik adalah meliputi sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan efektif dan kreatif.
Ruang Lingkup Administrasi kelas
Pengaturan orang (siswa)
Pengaturan fasilitas
Faktor yang mempengaruhi Administrasi kelas
Kondisi fisik
Kondisi Sosio-Emosional
Kondisi Organisasional
Fungsi Administrasi Kelas
Merencanakan
Mengorganisasikan
Memimpin
Mengendalikan
KRITIK DAN SARAN
Kami sepenuhnya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasannya. Kami mengharap kritik serta saran dari bapak dosen pengampu serta teman-teman mahasiswa agar kami bisa lebih baik nantinya.

Sabtu, 21 November 2015

Cerita Lucu



 Iseng iseng broo yang mau coba baca2 cerita lucu silahakan ane kasih....
 kalo mau tambah silahkan klik teks warna biru...

 




*Tidak kenal By: (anton_kisworo) voted: 25 Cerita Lucu - vote
Setelah mengamati kehidupan tetangganya, pada suatu pagi seorang istri bertanya pada sang suami.

Isteri : "Abang lihat deh tetangga kita yg baru pindah itu?"
Suami : "Kenapa?"
Isteri : "Tiap pagi sebelum pergi kerja, suami dia akan cium isterinya. Kalau pulang kerja, dia akan berikan isterinya sekuntum bunga mawar. Mesra banget mereka. Kenapa abang tidak seperti itu?"

Suami : "Mau mampus apa?... Mana abang kenal sama isterinya?"




*Pengemis By: (bintang_disurga) voted: 20 Cerita Lucu - vote
Di Lorong sempit di tengah kota nampak 2 pengemis yg sedang mengemis tentunya.

Pengemis 1: "Tuan, Nyonya...berilah kami uang..... 500 boleh 100 juga boleh 100 ribu juga nggak nolak".

Pengemis 2: "Berilah kami uang tuan, tuan akan kami do'akan semoga cepat kaya !".

Pengemis 1: "seharian kita mengemis, kok ya ga bisa buat beli mobil ya ? eh...ngomongin soal orang kaya, gue ini sebenarnya keturunan orang kaya Lho-harta peninggalan keluarga kami nggak akan habis dimakan tujuh keturunan !".

Pengemis 2: "Lha trus kenapa elo jadi kere dan ngemis kaya gini ?".

Pengemis 1: "Gue keturunan kedelapan !"




*Kehebatan anjing By: (bintang_disurga) voted: 57 Cerita Lucu - vote
Di sela-sela suatu pertemuan pemuda antar negara terjadi dialog santai antara pemuda Canada, pemuda Inggris dan pemuda Indonesia.

PEMUDA CANADA : "Di Negara tetangga saya, anda tidak bisa membedakan anjing polisi dan pemiliknya".

PEMUDA INGRRIS & INDONESIA : "Mengapa Begitu ?"

PEMUDA CANADA : "Anjingnya bisa menangkap penjahat seperti polisi, penciuman polisinya untuk mengetahui kejahatan setajam penciuman anjing."

PEMUDA INGGRIS : "Dinegara tetangga saya, anda tidak bisa membedakan anjing pemburu dan pemiliknya. Karena anjingnya bisa menangkap binatang buruan sehebat majikannya dan pemburunya mempunyai penciuman yang tajam terhadap binatang buruan seperti anjingnya".

PEMUDA INDONESIA (tak mau kalah) : "Di Negara tetangga saya, anda tidak bisa membedakan anjing pejabat dan pemiliknya."

PEMUDA INGGRIS & CANADA (heran dan bingung) : "Mengapa Begitu?"

PEMUDA INDONESIA : "Saya tidak begitu jelas, tapi saya sering melihat kedua-dua sering menjilati kaki majikannya."




*SUDAH NYAMPAI BAYUWANGI By: (bintang_disurga) voted: 60 Cerita Lucu - vote
Suatu hari, seorang ibu mengantar anaknya yang baru berusia 7 tahun, naik bis jurusan Surabaya-Denpasar. Ibu berpesan pada pak supir," Pak, titip anak saya ya? Nanti kalo sampe di Banyuwangi, tolong kasih tau anak saya." Sepanjang perjalanan, si anak cerewet sekali. Sebentar-sebentar ia bertanya pada penumpang," Udah sampe Banyuwangi belom?" Hari mulai malam dan anak itu masih terus bertanya-tanya. Penumpang yang satu menjawab," Belom, nanti kalo sampe dibangunin deh! Tidur aja!" Tapi si anak tidak mau diam, dia maju ke depan dan bertanya pada supir untuk kesekian kalinya," Pak, cudah campe Banyuwangi belom?" Pak Supir yang sudah lelah dengan pertanyaan itu menjawab," Belom! Tidur aja deh! Nanti kalo sampe Banyuwangi pasti dibangunin!"

Kali ini, si anak tidak bertanya lagi, ia tertidur pulas sekali. Karena suara si anak tidak terdengar lagi, semua orang di dalam bis lupa pada si anak, sehingga ketika melewati Banyuwangi, tidak ada yang membangunkannya. Bahkan sampa menyeberangi selat Bali dan sudah mendarat di Ketapang,Bali, si anak tertidur dan tidak bangun-bangun. Tersadarlah si supir bahwa ia lupa membangunkan si anak. Lalu ia bertanya pada para penumpang," Bapak-ibu, gimana nih, kita anter balik gak anak ini?" Para penumpang pun merasa bersalah karena ikut melupakan si anak dan setuju mengantar si anak kembali ke Banyuwangi.

Maka kembalilah rombongan bis itu menyeberangi Selat Bali dan mengantar si anak ke Banyuwangi. Sesampai di Banyuwangi, si anak dibangunkan. "Nak! Udah sampe Banyuwangi! Ayo bangun!" Kata si supir. Si anak bangun dan berkata," O udah syampe yah !" Lalu membuka tasnya dan mengeluarkan kotak makanannya. Seluruh penumpang bingung. "Bukannya kamu mau turun di Banyuwangi?" Tanya si supir kebingungan. "Nggak, saya ini mau ke Denpasar ngunjungin nenek. kata mama, kalo udah sampe Banyuwangi, saya boleh makan nasi kotaknya!".


Kamis, 02 April 2015

Prinsip ASWAJA (Ahlu Sunnah Wal Jama'ah)




Beberapa Prinsip Doktrin Ahlussunnah Wal Jama’ah

Imam Abdul Qodir Al-Baghdadi dalam Al-Farqu Baina al-Firaq menyebutkan ada 15 (lima belas) prinsip doktrin Islam Sunni.
1.           Masalah hakikat wujud (substansi) dan pengetahuan. 
2.           Masalah hakikat dan status alam
3.           Masalah mengetahui Pencipta alam dan sifat-sifat-Nya
4.           Masalah sifat-sifat Allah yang azali
5.           Masalah mengetahui nama-nama dan sifat-sifat Allah
6.           Masalah keadilan Allah
7.           Masalah mengetahui para Rasul dan Nabi.
8.           Masalah Mu’jizat para Nabi dan Keramat para Wali
9.           Masalah Rukun agama Islam yang disepakati umat Sunni
10.       Masalah hukum, Amar, Nahi dan Taklif
11.       Masalah sirnanya makhluq dan hukum mereka di akhirat
12.       Masalah khilafah, Imamah dan syarat-syarat kepemimpinan
13.       Masalah hukum Iman dan Islam
14.       Masalah hukum para Wali dan tingkatan imam al-Muttaqin
15.       Masalah lawan orang Islam
Menurut Prof. Dr. KH. Tholchah Hasan, dari sekian doktrinal Ahlussunnah Wal Jama’ah tersebut, ada 9 /beberapa doktrin yang menonjol dan populer, yaitu:
1.       Masalah sifat-sifat Allah, Al-Asy’ari dan Al-Maturidi berpendapat “sifat-sifat tersebut bukan “zat Allah” dan diluar “zalt Allah” sebaliknya Mu’tazilah tidak mengkui sifat-sifat Allah, yang diakui hanyalah zat Alllah.
2.       Al-Qur’an sebagai kalam Allah, Al-Asy’ari dan Al-Maturidi berpendapat” Al-Qur’an adalah Kalam Allah (Qodim) bukan makhluq, sebaliknya Mu’tazilah mengatakan Al-Qur’an adalah Makhluq.
3.       Tentang perbuatan manusia, Al-Asy’ari berpendat perbuatan manusia diciptakan Allah s.w.t. (Al-Kasbu= adanya daya tapi tidak efektif) dan Al-Maturidi berpendapat sebaliknya: (Al-Kasbu= adanya daya yang diberikan oleh Allah  خلق الأستطاعة     dan efektif   استعمال الأستطاعة).
4.       At-Tajsim atau Antromorfisme, Al-Asy’ari menggunakan  تفويض (hakikat maknanya diserahkan Allah) dan تأويل  (pemaknaan dengan arti lain) Al-Maturidi dan Al-Juwaini menggunakan تأويل.
5.       Melihat Allah di akhirat, Al-Asy’ari dan Al-Maturidi berpendapat” melihat Allah diakhirat adalah dengan mata kepala. (Q.S. Al-Qiyamah ayat 22 dan 23), Mu’tazilah berpendapat sebaliknya.
6.       Status orang mukmin yang berdosa besar, Al-Asy’ari dan Al-Maturidi berpendapat, mereka tetap mukmin, tapi fasiq, kecuali bila bertaubat. Mu’tazilah mengatakan mereka bukan mukmin dan bukan pula kafir (ألمنزلة بين المنزلتين).
7.       Tentang kedudukan dan otorita akal, Al-Asy’ari berpendapat “akal tidak mampu mengetahui apa yang baik dan apa yang jelek tanpa ukuran wahyu”, dan Al-Maturidi berpendapat ” akal mampu mengetahui apa yang baik dan apa yang jelek tanpa ukuran wahyu, tapi untuk mengetahui yang baik dan yang buruk harus melalui wahyu”. Mu’tazilah mengatakan “untuk menetapkan yang baik dan yang buruk tidak memerlukan dalil wahyu, tapi cukup dengan akal”.
8.       Tentang keadilan Allah, Al-Asy’ari menolak konsep أ لوعد والوعيد (keharusan memenuhi janji dan ancaman) dan sebaliknya Al-Maturidi menerima konsep tersebut sama halnya dengan Mu’tazilah (Q.S. Al-Baqarah :80, Al-Haj: 47, Al-Rum:6).
9.       Tentang Imamah (kepemimpinan), Dalam penetapannya menggunakan proses dan prosedur pemilihan atau penunjukan yang dilakukan oleh umat, seorang imam itu harus memenuhi kualifikasi (persyaratan) : pengetahuan, keadilan, sehat rohani dan jasmani, berkemampuan serta bernasab Quraisy. Hal ini berbeda dengan Syi’ah yang menggunakan sistem washiyat atau nash.
Memahami aswaja dengan 3 (tiga) pendekatan :
1.    Pendekatan Historis.
a.    Masa Rosul Muhammad SAW.
b.    Wafatnya 11 H / 632 M. ( memunculkan teologi kepemimpinan )
c.    Pemberontakan yang berakhir dengan kewafatan Kholifah ke-3, Usman bin Affan R.A. dan Ali bin Abi Thlolib R.A.
2.    Pendekatan Kultural (muncul dan berkembangnya “ Ilmu Kalam “ dan polarisasi perseptif antara para ahli hadits, ahli fiqh, ahli kalam dan ahli tashawuf mewarnai cakrawala keilmuan Islam.
Dalil  Naqli    Dalil  Aqli ( ta’wil, tafsir dan tafwidl )
Abu Hasan Al-Asy’ari dan
Abu Mansur Al-Maturidi
 
     Salaf               Kholaf
3.    Pendekatan Doktrinal:  Aqidah                                               - ,
Madzahib Al-Arba’ah
Hanafi, Maliki, Syaf’I dan Ahmad bin Hanbal
 
                                         
    Syariah / Fiqhiyah
Abul Qosim Al-Junaiodi Al-Baghdadi dan
Abu Hamid Al-Ghozali
 
  
    Akhlaq/Tashawuf



Firqoh-Firqoh Dalam Teologi Islam
            Firqa (golongan) sebagaimana prediksi Nabi Muhammad saw, dijelaskanoleh Syaikh Sayid Abdurrahman bin Muhammad bin Husen  bin Umar Ba ‘Alawi dalam Bughiyatul Mustarsyidin hal 398, antara lain
1.    Syi’ah (kaum yang berlebihan mengkultuskan Sayidina Ali Karama Allahu wajhahu) berpecah belah menjadi 22 aliran
2.    Khawarij (kaum yang membenci Sayidina ’Ali Kw dan bahkan mengkafirkannya ), berpecah belah menjadi 20 aliran
3.    Mu’tazilah (kaum yang memiliki faham bahwa Allah tidak mempunyai sifat, bahwa manusia memiliki potensi, daya, karsa/karya sendiri dan manusia yang berdosa besar menempati manzilah bainal manzilataini dan Allah tidak bisa dilihat walaupun di sorga) Mu’tazilah berpecah belah menjadi 20 aliran
4.    Murji’ah (kaum yang memiliki keyakinan bahwa berbuat maksiyat (kedurhakaan) tidak memiliki dapak/efek kalau ia beriman, sebagaimana kebajikan ketika ia kafir, kelompok ini berpecah belah menjadi 5 aliran.
5.    Najariyah (kaum yang merkeyakinan bahwa perbuatan manusia adalah makhluq dan Alllah tidak memiliki sifat) berpecah belah menjadi 3 aliran
6.    Jabariyah (kaum yang berkeyakinan bahwa manusia adalah majbur/tidak memiliki daya apapun)
7.    Musyabbihah (kaum yang berkeyakinan bahwa antara Allah dengan manusia ada keserupaan, seperti bertangan dan berkaki)  
Syiah           : 22
Khawarij      : 20
Mu’tazilah   : 20
Murji’ah       :  5
Najjariyah    :  3
Jabariyah    :  1
Mujassimah :  1
Aswaja        :  1
Jumlah        : 73